Langkau ke kandungan utama

Catatan

Only time will tell

 Dream  In distant skies, where sunbeams play, A dream once held, now fades away. The path unwinds, a winding road, That leads to nowhere, a path of woe. With every step, a heavy load, The heart sinks low, the soul grows old. The fire that once burned, now but a spark, A dying flame, that in darkness dark. But still we hold, a glimmer of hope, A light that shines, a guiding rope. For in the dark, a voice does speak, A whisper low, that our hearts can seek. It says "Do not give up, do not despair, For in the distance, your dreams are there. They may be far, but they are not gone, And with each step, you'll reach them, one by one." So take a breath, and let your heart be light, And though the road is long, and dark the night. Keep moving forward, with every step you take, And your dreams, they will, one day, your heart will make .
Catatan terbaharu

Not The Perfect Way ,

When you When you don't feel like heading back home When you don't feel like working When you don't feel right, talk to someone. Only you know how to sit alone in the rain and storm Remember life is a season to get through the winter. When they sing, they lose their voice When you sing, you cry silently When you are not feeling well and continue crying Only you know how your deep heart feels Remember, there is a place in life that you can make yourself happy. When you're having a difficult day after day When you not see your accomplishments When you see something that is too far away from you. Only you understand you own journey Remember, to achieve and see yourself, courage endures. When you feel exhausted from everything When you feel like giving up on yourself  When you feel alone, lost and no one supports you  You know yourself better than anyone else Remember, you're going through a lot, stand strong and rise

Cebisan Mimpi

  Memahami adanya waktu. Terbangun dikala yang lainnya mula terlelap, berfikir sejenak namun fikiran kosong, sunyi  terasa  dunia tiada sesiapa, hanya sebuah perasaan yang disedarkan bunyi cengkerik  bertemankan kipas angin.  Jauh disudut hati mula berfikir, siapakah aku  akan datang ? adakah aku masih seperti ini ? tepi aku tahu apa yang aku inginkan dalam hidupku, hanya kini aku masih meragukan segala pilihan yang aku ada, yeah mana tidak kuragukan, setiap kali aku mengambil keputusan setiap itulah halangan menerpaku, tapi aku sedar itulah cara sang insan mempelajari dunia,tanpa halangan kita bukan sesiapa, halangan itulah menjadikan kita lebih matang, tabah dan sabar akan setiap dugaan.  Hidup ini umpama puzzle yang mempunyai  cebisan dan kesenimbungan, tidak mudah menyelami melainkan memberi waktu untuk memahaminya. Pejam celik, waktu beranjak begitu cepat, mata ini tidak ingin terlelap dengan mudah, urmm.  Awan berarak . Hari berganti begitu cepat, sehingga usiaku kini beranjak la

Melukis Harapan Seindah Impian

Sang pelukis.  Merenung kata yang terlontar, menjadi sepi imbauwan masa lalu, terdiam memikirkan takdir perjalanan yang tak berpengujung. sepi terasa jauh disudut hati, ingin berkata namun tak ingin didengar oleh sang pendengar, kerana baginya itu adalah kelemahan, hanya menangis dalam diam ditemani dengan jiwa yang merasa tidak adilnya dunia. dirinya hanyalah  pelukis harapan seindah impian. Hempasan Angin laut. Angin tersepoi-sepoi, hempasan ombak  mewarnai hati yang lelah, perlahan-lahan ditengalami  rasa tenangnya alunan bayu yang menenang jiwa, jauh di sudut hati bertanya, andaikan aku adalah laut yang tidak takut akan gelora yang menerpah,menjadikan angin sebagai peneman, senja sebagai sahabat, sudah tentu jauh lebih melengkapi, tetapi aku bukan sesiapa, hanya insan biasa yang masih berjuang memperbaik diri disetiap liku kehidupan. Penat menerpa Penat makin terasa, seakan-akan ia menjadi pendamping hari, rasa ingin terlelap dibuai mimpi tetapi apakan daya, benak fikiran  masih ja